hilang bibir saat bicara...
berkata ditutur hilang luntur...
angin lalu tiupkan ayat...
penuh ku maksud namun tersirat...
embun jantan mengalir...
berikan aku titis-titis...
aku terkenang yang dikenang...
jendela semalam koyak seinci...
berlari anak ayam ke muara...
berkejar kelip-kelip tinggi...
biar hilang semua di depan...
mendakap yang satu harapan...
tinggi mahkota bulan ...
hendak ku jolok tapi tak sampai...
biar aku terbang ke langit...
mengecapi mata yang rapat...
untaian kalam yang tergantung...
hilang kepala tanpa menoleh...
kamu bukan ku libur...
seribu waktu menunggu utuh...
berkata ditutur hilang luntur...
angin lalu tiupkan ayat...
penuh ku maksud namun tersirat...
embun jantan mengalir...
berikan aku titis-titis...
aku terkenang yang dikenang...
jendela semalam koyak seinci...
berlari anak ayam ke muara...
berkejar kelip-kelip tinggi...
biar hilang semua di depan...
mendakap yang satu harapan...
tinggi mahkota bulan ...
hendak ku jolok tapi tak sampai...
biar aku terbang ke langit...
mengecapi mata yang rapat...
untaian kalam yang tergantung...
hilang kepala tanpa menoleh...
kamu bukan ku libur...
seribu waktu menunggu utuh...
No comments:
Post a Comment